Satu tahun yang lalu, ketika saya berada di kelas tiga SMA saya mengikuti ektrakulikuler Theater. Mengapa saya ikuti ekstrakurikule...
Satu tahun yang lalu, ketika saya berada di kelas tiga SMA saya mengikuti ektrakulikuler Theater. Mengapa saya ikuti ekstrakurikuler ini? Karena aku suka akting. Sejak mengikuti teater mengapa saya dikenal banyak oleh siswa di sekolah. Saya Siti, Siti Amanah nama panjang saya.
Sebelum saya mengikuti teater, saya adalah seorang mahasiswa yang cukup pendiam dan tidak suka berbaur dengan teman-teman lain, pernah, tapi jarang benar-benar, karena terlalu sering aku tidak bercanda bersenang-senang dengan teman-teman saya, saya kadang-kadang sering tidak dianggap. Dan kadang-kadang saya diabaikan. Hal ini tidak biasa karena itu adalah bagaimana saya.
Kami latihan kadang-kadang teater diselesaikan selama jam sekolah, dan kadang-kadang datang ke rumah setelah sekolah. Yah, aku berlatih teater untuk penampilan terakhir. Untuk mengisi sekolahanku acara ulang tahun. Setelah selesai latihan aku berjalan dengan keadaan kelelahan dan bersemangat untuk kembali dengan cepat ke rumah.
kelas saya berada di nomor 2 di perbatasan, dan jika aku pergi pagar lurus, berbelok deh lurus kanan, melewati empat ruang kelas 2 ips, ipa-1, ipa-2 dan agama, dan saya kelas 1 kelas 3 ips.
Saat aku sedang berjalan sendirian dari kelas saya untuk sampai ke tempat parkir, saya sangat terkejut tiba-tiba memiliki bola putih yang cepat berlalu di wajah saya hampir menabrak pipi kanan saya, karena bola menghantam dinding kelas 2 ipa-1 saya dalam hitungan detik beralih ke sosok laki-laki berpakaian putih dengan tubuh yang cukup tinggi dari saya. Dia menatapku dengan tongkat di tangan dan tersenyum, sepertinya saat aku melihat bibirnya bergerak untuk mengatakan kata 'maaf', aku hanya menatapnya dengan mencemooh sementara gol terus yang ingin pulang ke rumah.
Ketika aku sedang berjalan melewati ruang staf, saya melihat kembali padanya dan dia melakukannya lagi, menekan tangannya, tersenyum dan berkata maaf, saya menjawab dengan senyum saja. Memang, ketika aku keluar dari saya teater selesai kelas selama latihan saya melihat banyak laki-laki dan anak-anak bermain bola. Ia tentu tidak dari sekolah saya.
Memang, pada anak-anak sekolah sering mengunjungi daerah sekitar sekolah, bermain sepak bola, karena sekolah memiliki dua lapangan, lapangan basket dan lapangan sepak bola yang cukup besar.
Ketika mereka sampai di tempat parkir saya meminta teman saya yang tinggal tidak jauh dari sekolahanku, ternyata laki-laki memang tinggal tidak jauh dari sekolahanku baik. Saya ingin tahu namanya. Tapi aku harus pulang karena sudah sore. Sebenarnya, saya senang atas apa yang terjadi karena saya tidak lelah senyumanya dibuat lagi ketika latihan selesai.
Karena setiap latihan teater berikutnya aku tidak pernah melihatnya lagi. sampai sekarang, bahkan saya tidak tahu dia lagi. Hanya peristiwa yang saya ingat, dan kadang-kadang aku tersenyum sendiri mengingat gerakannya saat ia meminta maaf kepada saya. Saya tidak tahu namanya dan siapa dia sampai sekarang. Mari kita berharap kita bertemu lagi suatu hari nanti.
Selesai
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
"Kamu suka cerpen ini?, Share ya ke temanmu!"
COMMENTS